« December 2004 »
S M T W T F S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
You are not logged in. Log in
Aksi Kemanusiaan
Thursday, 30 December 2004
Info dari Rm.Astanto ttg Crisis Center KWI dan JRS
Topic: alamat penghubung
Saya mau memberi informasi sedikit. Saya mendengar dari teman di Sinar Harapan bahwa Crisis Center KWI ditangani oleh Rm. ISmartono dan Rm. Benny Susetyo Pr. Romo Ismartono sudah sejak dahulu bekerja di KWI dan menaruh perhatian yang begitu besar pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air. Di kantornya ada peta Indonesia dengan tanda-tanda tertentu pada daerah-daerah konflik. Ia mempunyai relasi yang begitu luas dan mempunyai akses tidak hanya ke keuskupan-keuskupan atau komisi-komisi keuskupan tetapi juga lembaga-lembaga sukarelawan-sukarelawati. Dia memiliki concern yang begitu besar untuk orang-orang yang selalu menjadi korban. Ia tidak segan-segan mengusahakan fasilitas agar para relawan dapat bekerja dengan baik.
Rm. Benny Sustyo melejit karena responsenya yang berapi-api terhadap peristiwa Situbondo (berpa puluh Gereja dibakar), lalu ia banyak mengadakan dialog, dan sekarang ini dia duduk di salah satu sekretariat komisi kwi (saya lupa komisinya). Dia beberapa kali menulis di Suara Pembaruan.com.
Saya tidak minta ijin Rm. Ismartono dulu, tetapi yang mau menghubungi dia ini alamat email dan no. HP-nya; ismartono@provindo.org (081-697-8828), sedang Rm. Benny: bennya@indo.net.id (081-714-0021).

Untuk JRS saya kira sudah beberapa kali dilansir baik lewat Rm. Ruky maupun Rm. Baskara. Teman bilang bahwa Rm. Andre turun sendiri ke Medan. Dia sekarang kalau tidak salah Ketua JRS untuk Regio Asia Tenggara. Saya mengenal dia dan cara kerja dia waktu menangani pengungsi Timor TImur di KUpang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sibuknya dia pada waktu itu, tetapi semua dikerjakan dengan baik. Saya kira JRS sudah sejak sekian tahun yang lalu turun di sana, sehingga sekarang ini di sana sudah ada sukarelawan-sukarelawati. Saya mendengar beberapa orang dari tempat lain seperti Philipus yang terakhir bekerja di Ambon (?) akan dikerahkan ke sana.

Saya yakin beberapa email sudah memuat alamat kontak mereka. Tambahan alamat ini mungkin bisa diakses untuk mendapatkan berita langsung dari sana.

JRS MEdan Jl. Sei Baharok 16/93 MEDAN 20154, telepon 061-415-2224.

JRS Banda Aceh: Jl. Elang Larong Merpati 43, Ateuk Pahlawan, Lingkungan Teladan, Baiturahman, Banda Aceh, dengan telepon 0651-32667. Alamat email Rm. Andre sendiri adalah andre@provindo.org.

Semoga dapat menambah informasi dan bahan pencerahan.

rm. astanto

sumber: email
From: Revastanto@aol.com
To: KETUA_KKI@yahoogroups.com
Subject: [KETUA_KKI] Lanjutan
Date: Thu, 30 Dec 2004 16:32:00 EST


Posted by prasetyocm at 7:07 PM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:52 AM EST
Dibutuhkan Banyak Relawan
Topic: Relawan
Dibutuhkan Banyak Relawan

Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Amrun Daulay ketika dihubungi SH, Kamis (30/12) menjelaskan, bantuan sudah banyak tetapi yang menjadi masalah pendistribusiannya yang memerlukan sarana, prasarana, dan sukarelawan yang cukup banyak agar bisa sampai ke tangan korban. Apalagi, katanya, saat ini listrik baru berfungsi 25 persen dan bahan bakar minyak masih sangat minim. Pemerintah, menurutnya, sudah mengirim 28 truk BBM tetapi masih tetap kurang.

Dilaporkan saat ini di Aceh sudah masuk tim medis militer dari Australia, Bulan Sabit Merah dari Malaysia, dan beberapa relawan dari Taiwan. Kehadiran relawan di Banda Aceh ini diharapkan bisa membantu mempercepat proses evakuasi korban bencana tsunami yang masih hidup agar kondisinya tidak menjadi lebih buruk.

Sementara itu sudah ada relawan dari Mer-C yang membantu di Banda Aceh dengan 10 dokter, termasuk dokter bedah.

Untuk mengangkut relawan, selain digunakan pesawat yang sudah ada juga ditambah pesawat Foker 27. Relawan-relawan ini dapat mendaftarkan diri di Dinas Penerangan Mabes TNI Cilangkap.


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/30/sh03.html


Posted by prasetyocm at 4:59 PM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 5:09 PM EST
Berita dari CRS (Catholic Relief Service) di Indonesia
Topic: Penyaluran Bantuan

One of the major challenges is to bring and distribute the aids to the disaster area because most of the infrastructure such as buildings and transportation facilities are damaged so they're sending the care packages to other places such as Medan and transport them by truck. They even have to bring their own gasoline for their vehicles. The food that can be consumed are mainly ready-to-eat food because they don't have anything to cook with.

CRS (Catholic Relief Service) is working together with other Catholic organizations including KWI, JRS (Jesuit Relief Svc.) and ICMC and set up a coordination team in Medan to join their efforts in helping the victims. KWI is currently concentrating their effort in Nias. Most needed items are food, baby food and shelters. Medical needs are taken care primarily by MSF (Medicine Sans Frontier or Doctors Without Borders), the Red Cross and military medical personnel.

Sumber: email
From: Ronny Rusli
To: icc-dfw@yahoogroups.org
Subject: CRS Response
Date: Thu, 30 Dec 2004 03:28:07 -0600

Posted by prasetyocm at 3:05 PM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 9:37 AM EST
250 Ton Bantuan Tertahan di Jakarta
Topic: Penyaluran Bantuan


JAKARTA - Hingga Kamis (30/12), beberapa kendala menghambat pengiriman bantuan dan relawan ke wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Di antaranya, sulitnya transportasi, langkanya bahan bakar minyak (BBM), dan penuhnya pesawat di Bandara Polonia Medan.

Akibatnya sekitar 250 ton bantuan untuk korban gempa dan tsunami itu belum dapat dikirimkan dari Jakarta ke Medan dan selanjutnya ke NAD. Selain itu, sekitar 98 ton bantuan yang dikirimkan dari Medan ke Banda Aceh belum dapat diangkut ke Kota Meulaboh.

Kendala transportasi membuat banyak relawan yang akan membantu korban Tsunami di Aceh tidak bisa berangkat, padahal untuk penguburan jenazah dan membantu pengungsi masih dibutuhkan banyak relawan.

Sekitar 120 orang relawan sejak Rabu (29/12) telah berada di Medan, Sumatera Utara, namun tidak ada bus atau kendaraan lain yang bisa disewa untuk membawa mereka ke daerah bencana. Bahkan sampai sekarang usaha mendapatkan angkutan belum juga berhasil. Sementara transportasi yang disediakan pemerintah dan TNI juga tidak memadai.


http://www.suarapembaruan.co.id/News/2004/12/30/index.html


Posted by prasetyocm at 9:41 AM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 9:42 AM EST
Meulaboh Terisolir
Topic: wilayah terparah


Saat ini transportasi dan komunikasi ke Meulaboh masih terputus akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada Minggu (26/12), sehingga daerah itu relatif terisolir.

Posko Departemen Sosial (Depsos) memperkirakan jumlah korban tewas di Meulaboh 15.000 orang.

TNI melakukan pasokan melalui udara, antara lain berupa bahan makanan, obat-obatan, dan sarana telekomunikasi.

Sumber: Media Indonesia 30 Des 2004
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=54689

Posted by prasetyocm at 8:33 AM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 8:47 AM EST
Bantuan Tertahan di Medan
Topic: posko-posko
Bantuan Asing Untuk Aceh Tertahan Di Bandara Polonia Medan

MEDAN--MIOL: Sebagian bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa tektonik dan tsunami di Aceh yang berasal dari Malaysia dan Australia hingga saat ini masih tertahan di Bandara Polonia, Medan.

Wartawan ANTARA di Bandara Polonia, Medan, Rabu pagi, melaporkan bahwa sejumlah bantuan berupa makanan dan obat-obatan dari Australia dan Malaysia masih menumpuk di Bandara Polonia, meskipun bantuan tersebut sudah diturunkan dari pesawat.

"Koordinasi di lapangan antarinstansi, terutama untuk penerbangan sipil dan militer belum dapat berjalan maksimal sehingga banyak pesawat kecil maupun militer yang tertahan untuk mendarat atau segera terbang menyalurkan bantuannya ke Aceh," kata Capt. Didit Suryadi, Direktur operasional Nusantara Air Charter.

Nusantara Air Charter merupakan perusahaan pesawat milik Wapres Jusuf Kalla yang turut memberikan dukungan terhadap pendistribusian sejumlah bantuan kemanusiaan dari Medan ke Banda Aceh.

Selain tidak adanya koordinasi, tertahannya sejumlah bantuan asing tersebut juga dikarenakan area parkir pesawat bandara Polonia yang terbatas, apalagi saat ini juga dilakukan pemberangkatan jemaah haji dari embarkasi Polonia Medan.
Sedangkan pesawat Hercules milik TNI AU yang akan mengangkut bantuan tersebut ke Banda Aceh belum tiba di bandara Polonia.

Pesawat Hercules yang membawa bantuan kemanusiaan dari Australia setelah menurunkan bantuan di bandara, segera kembali ke negaranya untuk mengambil bantuan lain.

Bantuan tidak dapat dikirimkan langsung ke Aceh karena yang dapat menyalurkan langsung ke bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, hanyalah pesawat-pesawat milik TNI AU.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri menjelaskan lembaga atau negara yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaannya ke Aceh hanya memerlukan izin terbang (flight clearance) terlebih dahulu dari pemerintah Indonesia untuk kemudian pesawat bisa diterbangkan langsung ke bandara POlonia Medan atau Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD.

Sumber: Media Indonesia 29 Des 2004
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=54623

Posted by prasetyocm at 8:26 AM EST
Jumlah Sementara Pengungsi
Topic: Pengungsi
Data Sementara Pengungsi dari Departemen Kesehatan hingga 30 Desember 2004 pukul 19.30



Jumlah sementara pengungsi mencapai angka 108.083 jiwa yang tersebar di:

Bireuen 41.783 jiwa,
Kota Langsa 2.680,
Aceh Utara 50.020,
Aceh Timur 13.600.

sumber: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/31/sh02.html

Kebutuhan Pengungsi: Bahan-bahan makanan, air/minuman, obat-obatan, tenda, selimut, pakaian, alat penerangan, dll

Posted by prasetyocm at 8:22 AM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 7:38 AM EST
Wednesday, 29 December 2004
Berita Dari Keuskupan Agung Medan
Topic: Keuskupan Agung Medan
Teman-teman ini berita dari bencana di Aceh dan Sumut,
saya baru pulang dari keuskupan membicarakan soal ini
dengan bapak uskup. Inilah laporan yang dibuat oleh
bapak uskup Sinaga. Sumbangan bantuan bisa dilamatkan
ke Posko Bencana Aceh dan Sumut Keuskupan Agung Medan. (Parno, CM)




BERITA GEMPA ACEH, SUMATERA UTARA
Minggu, 26 Desember 2004, jam 07.58 dan sampai di
Medan, Sumatera Utara jam 08.02 terjadilah gempa
tektonik, yang berpusat di Lautan Hindia, kira-kira
800 km dari Aceh ke Barat dengan kekuatan 8,9 pada
skala Richter, nomor empat terkuat dalam catatan
sejarah, sejak tahun 1900.


FAKTA LOKAL
Keuskupan Agung Medan

Dua paroki Keuskupan aAgung Medan menjadi titik parah
dari gempa ini, yakni di Banda Aceh dan Lhok Seumawe.
Kita menghimpun berita jam 09.40 (senin 27 Desember
2004) dan dapat dilaporkan, sbb: Pusat gempa dekat ke
Aceh Darusalam, maka Nangroe Aceh Darusalamlah yang
paling menderita musibah. Diperkirakan bahwa 4.000
orang meninggal atau hilang.

Banda Aceh

Informasi kita mengenai Aceh sangat minim karena tak
lama sesudah terjadi gempa, komunikasi elektronik
menjadi putus. Sebelum putusnya hubungan ini, sesorang
penelpon' dari Banda Aceh mengabarkan: Air mulai naik
dan orang -orang panik serta mempersiapkan diri menuju
bukit/gunung. Sesudah itu tidak dapat diperoleh berita
langsung. Di Nanggroe Aceh terdapat paroki Banda Aceh
dengan Pastor Ferdinando Severi OFM Conv, dan satu
komunitas suster SCMM dengan tiga anggota pimpinan Sr.
Paula Panjaitan. Dari mereka belum terdengar berita
apa-apa.
Ternyata bahwa dua per tiga dari kota Banda Aceh
disapu air. Kehidupan kota buat sebagian besar lumpuh.
Listrik masih sedikit yang menyala. Diperkirakan
kira-kira 1.000 orang menjadi korban, hilang atau
cedera. Belum diketahui berapa korban jiwa dengan
pasti. Rumah sakit juga turut terendam dan sukar dapat
difungsikan dengan baik. Penguburan masal sekitar 200
orang kemaren sudah terjadi. Ketakut an belum surut
sebab ternyata terjadi gempa susulan dan ancaman
gelombang baru tetap mengancam. Rakyat turut menolong
warga membantu aparat pemerintah dan militer, yang
dipimpin oleh marinir.
Rakyat sendiri cukup prihatin dan mengumpulkan bantuan
sekadarnya kepada mereka yang tertimpa musibah.
Pembagian sembako dan makanan apa adanya sudah
terjadi. Makanan sangat kritis. Justru karena
komunikasi terputus, baik telpon maupun TV dan
transprort ternyata mengalami stagnasi. Lapangan
terbang sendiri turut tergenang air. Kemaren sudah
mendarat dengan sangat hati-hati pesawat "Jatayu" dan
sesudah itu terhenti kembali.
Sejauh ini berita mengenai pastor dan suster serta
mengenai umat katolik secara spesifik belum diterima.

Lhok Sumawe

Komunitas suster SCMM terdapat juga di stasi Lhok
Sumawe. Dalam percakapan telepon 0645-42757 di dengar
dari suster Elvira SCMM: dari para suster dan umat
katolik tidak ada korban jiwa. Tetapi dari penduduk
kota banyak meninggal atau cedera. Terutama
rumah-rumah di tepi sungai yang mengarah pantai disapu
gelombang tsunami.
Susteran sendiri goyah dan retak-retak berderik-derik,
sehingga para suster mencaritempat yang lebih aman.
Rakyat berlari mencari ketinggian yang lebih aman.
Sementara mereka berkumpul di lokasi "Suka Ramai"
tetapi dari sana merangsek ke tempat-tempat lain yang
lebih aman/tinggi.
Kepada sr. elvira dipesankan: jangan panik.
Berundinglah dengan kelompok umat. Bentuklah sejenis
posko dan pikirkan apa yang bisa dibuat, baik bagi
kalian, umat dan masyarakat yang lebih dekat. Mereka
sedang berkumpul memben tuk posko. Bantuan sementara
ditransfer Rp. 10 juta. Rupanya tidak ada kerusakan
gereja.

Keuskupan Sibolga

Lima titik sangat rawan di Keuskupan Sibolga: Sirombu,
Lahewa, Teluk Dalam, Tello dan Sarudik.

Sirombu

Terdeteksi bahwa musibah terparah di Nias dan
Keuskupan Sibolga adalah kecamatan Sirombu, di mana
terdapat pastoran katolik (OSC Bandung). Dengan
kepulauan Hinako di seberang Sirombu dan beberapa
pulau kecil, ditemukan korban jiwa sudah 20 orang dan
diperkirakan masih hilang sebanyak 100 orang lebih.
Baik kota sirombu maupun desa Hinako (pulau
tersendiri) benar-benar bersih tersapu tsunami.
Militer mengkoordinasi pencarian korban dan
penanggulangan. Rakyat juga berbondong-bondong
mengulurkan tangan menolong sesama. Pemerintah
terdengar bel um melakukan aksi secara efektif.
Mengenai pastoran, kebetulan waktu gempa dan tsunami
terajdi, pastor sedang berkumpul di pastoran lain di
pedalaman, Mandrehe. Tatkala pastornya hendak kembali
ke sirombu, air sudah naik lebih semeter. Pastoran
yang terlindung dari punggung tanah, tergenang. Kursi,
perabot dan fasilitas mengapung. Sedikit dari bangunan
retak-retak. Tetapi bagian bangunan utama, beton masih
utuh

Sibolga

Kepanikan timbul karena permukaan air naik sampai
lebih semeter. Penduduk mulai merangsek ke bukit dan
gunung-gunung. Susteran kita di sarudik dan kompleks
pertukangan / biara di Mela didatangi penduduk
sebagai tempat perlindungan.
Tetapi rumah-rumah rakyat kecil yang cukup reyot
memeng dilalap oleh gelombang. Termasuk ternak dan
babi piaran mereka disebut berenang-renang
menyelamatkan diri. Sekarang mereka sudah kembali
memeriksa puing-puing kediaman dan usaha mereka. Belum
ada upaya sistematis dari pihak katolik menolong
mereka tetapi rakyat banyak terutama tetangga sudah
mengulurkan tangan membantu sesama


Alamat posko bencana alam Medan:
Posko bencana alam Aceh, Sumut Keuskupan Agung Medan
Jalan Imam Bonjol 39 Medan 20152
Tlp 061-456647, 4519768 Fax (061) 4145745
"Motor Posko" Mgr. A. Sinaga OFM. Cap
Cntk: P Budi 061-8361249

Komunikasi: KOMSOS KAM P. Nono, OSC


Teluk Dalam

Di dengar laporan langsung dari seorang penduduk
setempat bahwa gelombang tsunami meluluh lantahkan
pusat pariwisata dan selancar internasional Sorake,
yang mengarah ke lautan Hindia. Di kota Teluk Dalam
sendiri rumah-rumah provisoris di tepi pantai menjadi
amukan gelombang laut yang meninggi lebih semeter.
Penduduk yang terancam mengungsi terutama ke kompleks
Katolik "Bintang Laut" yang memang berada di atas
bukit yang tinggi. Sesudah air menjadi surut, mereka
mulai kembali menuju rumah/usaha mereka. Tidak ada
korban jiwa tetapi penduduk sangat trauma dan
kebingungan. Penduduk mencoba menolong sesama.
Kerugian material belum diketahui dengan pasti.

Tello (PP. Batu)

Di sini air pasang sangat parah. Air laut menggenangi
sampai aspal di tengah kota menuju ke
pastoran/susteran. Ini berarti air laut naik lebih dua
meter. Untung ada sebuah pebukitan "Howa". Penduduk
berlindung ke bukit ini, termasuk para suster dan
anak-anak asrama.
Sebelum timbulnya gempa dan tsunami, pastor Honorius
Ndruru OFM Cap, satu-satunya pastor di pulau-pulau
Batu, sedang menuju ke P. Simuk. Pulau ini paling jauh
menjorok ke lautan hindia berdekatan dengan teluk
dalam. Mencemaskan adalah bahwa pulau ini Simuk ini
tidak mempunyai bukit dan hampir rata dengan laut.
Kita belum mendengar mengenai nasib mereka termasuk
pastornya.

Lahewa

Posisi Lahewa di Nias Utara ini adalah pelabuhan yang
mengarah ke pusat gempa. Pastoran dan susteran di sini
berada di atas bukit. Berita terakhir yang diperoleh
ialah bahwa air mulai menggenangi kota pelabuhan itu.
Sesuadah itu, komunikasi terputus. Dengan demikian,
diperkirakan bahwa mungkin musibah material bisa parah
tetapi ancaman nyawa barangkali tidak besar. Juga ke
dua pastor (Alfonsusu Pandiangan dan Thomas Maduwu,
OFM Cap) ma upun beberapa suster SCMM tidak terlalu
membahayakan.

Posko Gunung Sitoli

Sekarang ini, di pusat paroki di Nias, Ko-katedral
Gunung Sitoli sedang berlangsung pertemuan pembentukan
posko bantuan Nias. Dalam hal ini, mereka telah
berpengalaman dalam musibah banjir dahulu. Pastoran
yang bernomor telepon 0639-21694, Fax 0639-22359 ini
disiagakan akan menjadi ujung tombak bantuan buat
Dekenat Nias. Terbukti juga mereka telah mendapat nama
baik dan mengorganisasi bantuan pada musibah
terdahulu.

Medan, 27 Des 2004 jam 12.35
(Anib S)

Posted by prasetyocm at 4:31 PM EST
Updated: Wednesday, 29 December 2004 9:10 PM EST
Tuesday, 28 December 2004
Alamat Alternatif Penghubung ke Posko-posko
Topic: alamat penghubung


Alamat Alternatif Penghubung di Banda Aceh, Nias, dan Medan

1. SCMM (Suster2 Cinta Kasih dari Bunda Maria yang Berbelaskasih)

Susteran SCMM Stella Matutina
Jl. Sukaramai Lorong Buana 13
Lokhseumawe 24314 Aceh Utara
Telp. : (0645) 42757

Susteran SCMM St. M. Fatima
Jl. A. Yani 2 Kotak Pos 33
Banda Aceh 23001
Telp. : (0651) 33564

Susteran SCMM St. Yosef
Jl. Karet 33 C, Gunung Sitoli 22851
Nias Utara SumUt
Telp. : (0639) 21483


Susteran SCMM Bintang Laut
Teluk dalam 22865, Nias Selatan, SumUt
Telp. : (0630) 21093


2. Frateran CMM
Frateran CMM St. Andreas
Jl. Karet 33 C Gunung Sitoli 22185
Pulau Nias - SumUt
Telp. : (0639) 21813

3. Susteran OSF Gunung Lampu
Kontak: Sr M Klara Duha OSF
Susteran OSF "Beata Angela "
Jl Yos Sudarso Komp Laverna
Telp : 0639 - 21368
HP : 0815 332 79519
Kotak Pos 1, Gunungsitoli 22812
Nias - Sumut - Indonesia

4. POSKO KEMANUSIAAN KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
Jalan Imam Bonjol 39 Medan 20152
"Motor Posko" Mgr. A. Sinaga OFM. Cap
Kontak: P Budi 061-8361249
Telp: (061) 4570353; 061-456647, 4519768 Fax (061) 4145745
Email: kasih_kam@yahoo.com
Nomer bank account: Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol dengan Ac. 105-00-0457434-3.


5. JRS (Jesuit Refugee Service)
Koordinator JRS Aceh: Sukoeksi Widanto
Bantuan Material via JRS harap dikirim langsung ke kantor JRS Medan,
Jl. Sei Bahorok 16/93, Kel. Babura, Kec. Medan Baru, Medan 21054,
telp/fax : 061-4152224.
Cash bisa ditransfer ke rekening JRS, diberi catatan untuk Aceh:
BCA Sudirman, Yogyakarta, a.n Yayasan JRS Indonesia no. 0372 197 101.
Kontak: Rm. Edi Mulyono (edi@jogjabox.com)


Alamat lain untuk penyaluran bantuan:

6. KWI Crisis Center
Jl. Cut Meutia 10, Jakarta 10340
Bantuan dana bisa dikirimkan ke:
Crisis Centre, BCA Cabang Pembantu Sabang, Jl. H. Agus Salim, nomor rekening 028 3 84358 8,
atau ke
BRI Cabang Cut Mutiah dengan nomor rekening 0230 01 00046630 4.





Posted by prasetyocm at 9:47 PM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 6:55 PM EST
Posko-posko Penanganan Korban
Topic: posko-posko

Posko-posko yang sudah dibentuk:

1. Posko Nasional Polonia (Medan), dibentuk oleh Pemerintah Pusat

2. Posko RS Cut Meutia (Banda Aceh), dibentuk oleh Pemda Aceh

3. Posko RS Adam Malik (Medan), dibentuk oleh DepKes Pusat

4. Posko Nias Selatan, dibentuk oleh Depkes Nias



Posted by prasetyocm at 9:42 PM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 8:21 AM EST

Newer | Latest | Older