« December 2004 »
S M T W T F S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
You are not logged in. Log in
Aksi Kemanusiaan
Friday, 31 December 2004
Cerita Seorang Wartawan Ttg Pengungsi di Bandara Aceh
Topic: Pengungsi

BANDA ACEH--"Saya ingin nasi, saya ingin nasi. Tolong Pak, kasih saya nasi," teriak seorang ibu ketika pesawat Batavia dari Jakarta yang saya tumpangi mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Kamis (30/12) pukul 05.30 WIB. Ibu tersebut tidak sendirian, sebab ratusan orang lainnya juga berteriak-teriak kelaparan dan kehausan. Mereka menjulurkan tangan dari balik teralis jendela gedung bandara.

Ironisnya, pemandangan ini justru terjadi di bandara internasional, yang bahkan sekarang di salah satu sudutnya dipakai untuk Posko Peduli Aceh. Tumpukan kardus-kardus bantuan berisi makanan, minuman, pakaian, obat-obatan termasuk dari berbagai negara teronggok di sudut bandara itu, sementara ratusan pengungsi di sekelilingnya malah tidak merasakan bantuan tersebut.

Rombongan saya pun, yang terdiri atas delapan wartawan yang datang ke Banda Aceh atas undangan SBY Fans Club dalam rangka Aceh Peduli, menggerutu. "Gimana sih ini? Yang dekat posko bandara saja sulit makan, apalagi yang jauh.

Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/31/sh03.html


Posted by prasetyocm at 7:59 AM EST
Data Korban Sementara Hingga 30 Desember 2004
Topic: korban meninggal

Data Departemen Kesehatan hingga 30 Desember 2004 pukul 19.30 menyatakan jumlah korban yang meninggal di seluruh Provinsi NAD sebanyak 79.701 jiwa dan di Provinsi Sumatera Utara 239 jiwa.

Korban hilang sebanyak 1.237 di NAD dan 3 di Sumut.

Rincian Korban Meninggal:

Kab.Banda Aceh dan Aceh Jaya, 15.000 orang.
Krungmane, Kab. Bireuen 117,
Kabupaten Aceh Timur 224,
Lhokseumawe 157,
Bireuen 594,
Pidie 1359,
Aceh Utara 1.540,
Nagan Raya 500,
Aceh Jaya 5.000,
Simeulue 4,
Sabang 12.000,
Meulaboh 10.200,
Aceh Besar 14.000,
Pulau Aceh 4.000,
Aceh Selatan 6.000.

Sementara itu jumlah pengungsi mencapai angka 108.083 jiwa yang tersebar di:

Bireuen 41.783 jiwa,
Kota Langsa 2.680,
Aceh Utara 50.020,
Aceh Timur 13.600.

Anggota TNI yang hilang adalah di Pidie 1 orang, Aceh Utara (10), Aceh Timur (7), Aceh Jaya (139), Aceh Barat (356). TNI yang gugur enam orang di Aceh Besar dan Banda Aceh, di Pidie (3), Aceh Utara (6), Aceh Timur (24), Aceh Barat (8). Sedangkan TNI yang terluka berat 33 orang di Aceh Timur, demikian menurut sumber di Kodam Iskandar Muda.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/31/sh02.html


Posted by prasetyocm at 7:32 AM EST
Info dari Richard Ttg Penghubung di Gunung Sitoli, Nias
Topic: alamat penghubung
Frateran CMM Frateran CMM St. Andreas Jl. Karet 33 C Gunung Sitoli
22185 Pulau Nias - SumUt
Telp. : (0639) 21813
Bank: BRI Gunung Sitoli
Atas Nama: fr Dionisius Lamere CMM
Rekening #: 0176-01-005727-50-9


Saya sempat ngobrol sebentar dgn fr Dion dari frateran CMM. (Pertama
kali telp langsung masuk dan suaranya jelas sekali. Tapi sesudah itu
susah banget masuknya.)

G. Sitoli ini kira2 1 jam penerbangan dari Medan, atau semalaman naik
kapal dari Sibolga. Mereka sekarang sedang meng-evakuasi korban2 dari
4 kecamatan. Ada 2 kecamatan yg parah: Sirombu dan Mandrehe, yg mana
ada sekitar 10 desa yg hancur total. Letaknya sekitar 3 jam dari
tempat penampungan. Tenda2 banyak dibangun untuk menampung para
pengungsi untuk sementara. Banyak yg masih trauma dan belum bisa
kembali ke desa mereka.

Di G. Sitoli ada beberapa posko, salah satunya posko Katolik yg di
koordinir pastor wakil uskup (saya nggak sempat minta namanya).


Sumber: email
From: "Richard M" (PWKI Chicago)
Subject: Hasil penelponan frateran
Date: Fri, 31 Dec 2004 07:20:26 +0000


Posted by prasetyocm at 2:35 AM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:51 AM EST
Info dari Debbie Tentang Susteran Penghubung di Lhokseumawe dan Nias
Topic: alamat penghubung



1. Susteran SCMM Stella Matutina
Jl. Sukaramai Lorong Buana 13
Lhokseumawe 24314 Aceh Utara
Telp. : (0645) 42757
Contact Name: Sr. Elvira Ndururu
Bank: Lippo cabang Lhokseumawe
Nomor rekening: 752-10-21781-6
Susteran ini bekerja sama dengan 4 posko Katolik untuk membeli dan membagikan makanan kepada 5000 orang pengungsi. Sejauh ini mrk telah menerima Rp. 30 juta. Harga supermie sudah naik dari Rp. 37000 ke Rp. 40000 per kotaknya. Obat2an baru diterima dari Medan. Masih menunggu dokter. Beberapa hari yang lalu ada 2 dokter yang ingin datang. Tapi, karena ada isu2 perampokan terhadap transportasi dari Medan ke Lhokseumawe: dokter2 ini tidak jadi datang. Sekarang ada 3 orang perwakilan posko Katolik yang sedang menyelidiki isu2 ini.

2. Susteran SCMM Bintang Laut
Teluk dalam 22865, Nias Selatan, SumUt
Telp. : (0630) 21093
Contact Name: Sr. Benancia (?) SCMM
Bank: Cabang BRI Gunung Sitoli, Unit BRI Teluk Dalam
Nomor Rekening: 33-21-9093
Susteran dan pasturan ini menampung 1000 orang pengungsi, karena rumah mereka hancur semua. Mereka sama sekali belum menerima sumbangan, mungkin karena tidak ada korban jiwa. Jika kita ingin menyumbang ke sini, saya minta ada yang telpon Suster Benancia (?) lagi, karena saya mendapat kesulitan menulis nama beliau.

3. Susteran OSF Gunung Lampu
Kontak: Sr M Klara Duha OSF
Susteran OSF "Beata Angela "
Jl Yos Sudarso Komp Laverna
Telp : 0639 - 21368
HP : 0815 332 79519
Kotak Pos 1, Gunungsitoli 22812
Nias - Sumut - Indonesia
Bank: BNI Cabang Gunung Sitoli
Nomor Rekening: 032.000291203.901
Susteran ini berada 4 jam jauhnya dari desa2 yang terkena bencana yang parah (Pasar Sirombu, Cisaraheli (?) ). Suster Klara baru kembali dari Pasar Sirombu membagikan makanan (termasuk beras) kepada 200 orang. Tetapi para pengungsi tersebut mengalami kesulitan untuk memasak nasi, karena mereka tidak punya kompor maupun panci. Jadi, suster akan membeli alat2 masak untuk mereka. Harga beras di Gunung Sitoli telah naik dari Rp. 150000/karung menjadi Rp. 180000/karung. Setelah tahun baru, suster akan pergi ke Medan untuk mentransfer uang dari BCA account dia ke BNI. Suster masih akan menerima sumbangan di account BCA maupun BNI. Tetapi saya kira akan lebih mudah bagi suster jika kita transfer uang ke BNI, karena ada cabang BNI di Gunung Sitoli, sedangkan BCA tidak mempunyai cabang di Gunung Sitoli.
Pada tanggal 7 dan 8 Januari, para suster Gunung Lampu akan pergi ke Cisaraheli (?) untuk membagikan makanan, alat masa, sarung dan sebagainya. Untuk ekspedisi pengantaran barang2 ini, para suster membayar (at least):
- 3 supir masing2 Rp. 300000
- biaya peminjaman mobil: Rp. 700000 ke atas
- orang-orang untuk mengangkat barang2 berat seperti karung beras etc.
- orang-orang untuk mendorong mobil ketika mobil selip di lumpur
Mengenai orang2 di Pulau Telo yang kemungkinan akan tenggelam: Suster Klara dengar mereka sedang diungsikan ke Teluk Dalam.
Jadi sepertinya para pengungsi di Teluk Dalam akan melebihi 1000 orang, dan mereka belum mendapatkan bantuan apapun.
Catatan tambahan: di Gunung Sitoli dan Pasar Sirombu, ada masing2 at least 1 posko Katolik. Di Pasar Sirombu ada 4 dokter.

Sumber: email
From: "Debbie Febriany" (Peduli Bangsa PWKI Chicago)
Subject: Hasil penelponan susteran2
Date: Thu, 30 Dec 2004 23:50:16 -0600

Posted by prasetyocm at 1:33 AM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:51 AM EST
Thursday, 30 December 2004
Info dari Rm.Astanto ttg Crisis Center KWI dan JRS
Topic: alamat penghubung
Saya mau memberi informasi sedikit. Saya mendengar dari teman di Sinar Harapan bahwa Crisis Center KWI ditangani oleh Rm. ISmartono dan Rm. Benny Susetyo Pr. Romo Ismartono sudah sejak dahulu bekerja di KWI dan menaruh perhatian yang begitu besar pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air. Di kantornya ada peta Indonesia dengan tanda-tanda tertentu pada daerah-daerah konflik. Ia mempunyai relasi yang begitu luas dan mempunyai akses tidak hanya ke keuskupan-keuskupan atau komisi-komisi keuskupan tetapi juga lembaga-lembaga sukarelawan-sukarelawati. Dia memiliki concern yang begitu besar untuk orang-orang yang selalu menjadi korban. Ia tidak segan-segan mengusahakan fasilitas agar para relawan dapat bekerja dengan baik.
Rm. Benny Sustyo melejit karena responsenya yang berapi-api terhadap peristiwa Situbondo (berpa puluh Gereja dibakar), lalu ia banyak mengadakan dialog, dan sekarang ini dia duduk di salah satu sekretariat komisi kwi (saya lupa komisinya). Dia beberapa kali menulis di Suara Pembaruan.com.
Saya tidak minta ijin Rm. Ismartono dulu, tetapi yang mau menghubungi dia ini alamat email dan no. HP-nya; ismartono@provindo.org (081-697-8828), sedang Rm. Benny: bennya@indo.net.id (081-714-0021).

Untuk JRS saya kira sudah beberapa kali dilansir baik lewat Rm. Ruky maupun Rm. Baskara. Teman bilang bahwa Rm. Andre turun sendiri ke Medan. Dia sekarang kalau tidak salah Ketua JRS untuk Regio Asia Tenggara. Saya mengenal dia dan cara kerja dia waktu menangani pengungsi Timor TImur di KUpang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sibuknya dia pada waktu itu, tetapi semua dikerjakan dengan baik. Saya kira JRS sudah sejak sekian tahun yang lalu turun di sana, sehingga sekarang ini di sana sudah ada sukarelawan-sukarelawati. Saya mendengar beberapa orang dari tempat lain seperti Philipus yang terakhir bekerja di Ambon (?) akan dikerahkan ke sana.

Saya yakin beberapa email sudah memuat alamat kontak mereka. Tambahan alamat ini mungkin bisa diakses untuk mendapatkan berita langsung dari sana.

JRS MEdan Jl. Sei Baharok 16/93 MEDAN 20154, telepon 061-415-2224.

JRS Banda Aceh: Jl. Elang Larong Merpati 43, Ateuk Pahlawan, Lingkungan Teladan, Baiturahman, Banda Aceh, dengan telepon 0651-32667. Alamat email Rm. Andre sendiri adalah andre@provindo.org.

Semoga dapat menambah informasi dan bahan pencerahan.

rm. astanto

sumber: email
From: Revastanto@aol.com
To: KETUA_KKI@yahoogroups.com
Subject: [KETUA_KKI] Lanjutan
Date: Thu, 30 Dec 2004 16:32:00 EST


Posted by prasetyocm at 7:07 PM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:52 AM EST
Dibutuhkan Banyak Relawan
Topic: Relawan
Dibutuhkan Banyak Relawan

Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Amrun Daulay ketika dihubungi SH, Kamis (30/12) menjelaskan, bantuan sudah banyak tetapi yang menjadi masalah pendistribusiannya yang memerlukan sarana, prasarana, dan sukarelawan yang cukup banyak agar bisa sampai ke tangan korban. Apalagi, katanya, saat ini listrik baru berfungsi 25 persen dan bahan bakar minyak masih sangat minim. Pemerintah, menurutnya, sudah mengirim 28 truk BBM tetapi masih tetap kurang.

Dilaporkan saat ini di Aceh sudah masuk tim medis militer dari Australia, Bulan Sabit Merah dari Malaysia, dan beberapa relawan dari Taiwan. Kehadiran relawan di Banda Aceh ini diharapkan bisa membantu mempercepat proses evakuasi korban bencana tsunami yang masih hidup agar kondisinya tidak menjadi lebih buruk.

Sementara itu sudah ada relawan dari Mer-C yang membantu di Banda Aceh dengan 10 dokter, termasuk dokter bedah.

Untuk mengangkut relawan, selain digunakan pesawat yang sudah ada juga ditambah pesawat Foker 27. Relawan-relawan ini dapat mendaftarkan diri di Dinas Penerangan Mabes TNI Cilangkap.


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/30/sh03.html


Posted by prasetyocm at 4:59 PM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 5:09 PM EST
Berita dari CRS (Catholic Relief Service) di Indonesia
Topic: Penyaluran Bantuan

One of the major challenges is to bring and distribute the aids to the disaster area because most of the infrastructure such as buildings and transportation facilities are damaged so they're sending the care packages to other places such as Medan and transport them by truck. They even have to bring their own gasoline for their vehicles. The food that can be consumed are mainly ready-to-eat food because they don't have anything to cook with.

CRS (Catholic Relief Service) is working together with other Catholic organizations including KWI, JRS (Jesuit Relief Svc.) and ICMC and set up a coordination team in Medan to join their efforts in helping the victims. KWI is currently concentrating their effort in Nias. Most needed items are food, baby food and shelters. Medical needs are taken care primarily by MSF (Medicine Sans Frontier or Doctors Without Borders), the Red Cross and military medical personnel.

Sumber: email
From: Ronny Rusli
To: icc-dfw@yahoogroups.org
Subject: CRS Response
Date: Thu, 30 Dec 2004 03:28:07 -0600

Posted by prasetyocm at 3:05 PM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 9:37 AM EST
250 Ton Bantuan Tertahan di Jakarta
Topic: Penyaluran Bantuan


JAKARTA - Hingga Kamis (30/12), beberapa kendala menghambat pengiriman bantuan dan relawan ke wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Di antaranya, sulitnya transportasi, langkanya bahan bakar minyak (BBM), dan penuhnya pesawat di Bandara Polonia Medan.

Akibatnya sekitar 250 ton bantuan untuk korban gempa dan tsunami itu belum dapat dikirimkan dari Jakarta ke Medan dan selanjutnya ke NAD. Selain itu, sekitar 98 ton bantuan yang dikirimkan dari Medan ke Banda Aceh belum dapat diangkut ke Kota Meulaboh.

Kendala transportasi membuat banyak relawan yang akan membantu korban Tsunami di Aceh tidak bisa berangkat, padahal untuk penguburan jenazah dan membantu pengungsi masih dibutuhkan banyak relawan.

Sekitar 120 orang relawan sejak Rabu (29/12) telah berada di Medan, Sumatera Utara, namun tidak ada bus atau kendaraan lain yang bisa disewa untuk membawa mereka ke daerah bencana. Bahkan sampai sekarang usaha mendapatkan angkutan belum juga berhasil. Sementara transportasi yang disediakan pemerintah dan TNI juga tidak memadai.


http://www.suarapembaruan.co.id/News/2004/12/30/index.html


Posted by prasetyocm at 9:41 AM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 9:42 AM EST
Meulaboh Terisolir
Topic: wilayah terparah


Saat ini transportasi dan komunikasi ke Meulaboh masih terputus akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada Minggu (26/12), sehingga daerah itu relatif terisolir.

Posko Departemen Sosial (Depsos) memperkirakan jumlah korban tewas di Meulaboh 15.000 orang.

TNI melakukan pasokan melalui udara, antara lain berupa bahan makanan, obat-obatan, dan sarana telekomunikasi.

Sumber: Media Indonesia 30 Des 2004
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=54689

Posted by prasetyocm at 8:33 AM EST
Updated: Thursday, 30 December 2004 8:47 AM EST
Bantuan Tertahan di Medan
Topic: posko-posko
Bantuan Asing Untuk Aceh Tertahan Di Bandara Polonia Medan

MEDAN--MIOL: Sebagian bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa tektonik dan tsunami di Aceh yang berasal dari Malaysia dan Australia hingga saat ini masih tertahan di Bandara Polonia, Medan.

Wartawan ANTARA di Bandara Polonia, Medan, Rabu pagi, melaporkan bahwa sejumlah bantuan berupa makanan dan obat-obatan dari Australia dan Malaysia masih menumpuk di Bandara Polonia, meskipun bantuan tersebut sudah diturunkan dari pesawat.

"Koordinasi di lapangan antarinstansi, terutama untuk penerbangan sipil dan militer belum dapat berjalan maksimal sehingga banyak pesawat kecil maupun militer yang tertahan untuk mendarat atau segera terbang menyalurkan bantuannya ke Aceh," kata Capt. Didit Suryadi, Direktur operasional Nusantara Air Charter.

Nusantara Air Charter merupakan perusahaan pesawat milik Wapres Jusuf Kalla yang turut memberikan dukungan terhadap pendistribusian sejumlah bantuan kemanusiaan dari Medan ke Banda Aceh.

Selain tidak adanya koordinasi, tertahannya sejumlah bantuan asing tersebut juga dikarenakan area parkir pesawat bandara Polonia yang terbatas, apalagi saat ini juga dilakukan pemberangkatan jemaah haji dari embarkasi Polonia Medan.
Sedangkan pesawat Hercules milik TNI AU yang akan mengangkut bantuan tersebut ke Banda Aceh belum tiba di bandara Polonia.

Pesawat Hercules yang membawa bantuan kemanusiaan dari Australia setelah menurunkan bantuan di bandara, segera kembali ke negaranya untuk mengambil bantuan lain.

Bantuan tidak dapat dikirimkan langsung ke Aceh karena yang dapat menyalurkan langsung ke bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, hanyalah pesawat-pesawat milik TNI AU.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri menjelaskan lembaga atau negara yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaannya ke Aceh hanya memerlukan izin terbang (flight clearance) terlebih dahulu dari pemerintah Indonesia untuk kemudian pesawat bisa diterbangkan langsung ke bandara POlonia Medan atau Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD.

Sumber: Media Indonesia 29 Des 2004
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=54623

Posted by prasetyocm at 8:26 AM EST

Newer | Latest | Older