« January 2005 »
S M T W T F S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
You are not logged in. Log in
Aksi Kemanusiaan
Sunday, 2 January 2005
Sikap Pemerintah Ttg Adopsi Anak Aceh


Presiden: Tidak Benar, Pemerintah Buka Peluang Pengadopsian Anak-Anak Aceh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah bahwa pemerintah membuka ruang bagi pihak-pihak yang ingin melakukan pengadopsian terhadap anak-anak Aceh yang kehilangan orang tuanya akibat bencana gempa dan gelombang tsunami.

Menurut Presiden, pengadopsian tersebut tidak dibenarkan sama sekali untuk mencegah terjadinya perdagangan anak ilegal.

http://www.kompas.com/utama/news/0501/02/232331.htm


Posted by prasetyocm at 1:44 PM EST
Updated: Sunday, 2 January 2005 1:46 PM EST
Usulan Kegiatan
Saya rasa banyak juga orang sini yg ingin melakukan sesuatu, tapi ngga tahu mesti ke mana, jadi ada bbrp usul saya :

1. Menaruh kotak dana di mall / toko-2 atau sekedar coin kembalian dan ditulis : Untuk korban tsunami di Indonesia (specific), karena kita akan utamakan saudara-2 kita di tanah air.

2. Mengadakan lelang barang-2 kita dan semua cash akan disalurkan ke Aceh.

3. Khusus buat kita-2 sendiri, kalau nyumbang, mending yg lokal aja, karena kalau spt red cross, mereka akan bagi ke berbagai negara lainnya.

Sumber: Email
Yuli (KKI-OR)
1 Januari 2005

Posted by prasetyocm at 3:10 AM EST
Updated: Sunday, 2 January 2005 12:58 PM EST
Saturday, 1 January 2005
Bantuan Masih Tersendat
Topic: Penyaluran Bantuan


Pemberian bantuan terutama makanan mengalami kesulitan pembagian. Di kamp pengungsian Mata Ie, para pengungsi harus menempuh prosedur yang berbeda-beda setiap harinya untuk mendapatkan makanan dan minuman.

Sehari sebelumnya, para pengungsi dibagikan kupon tetapi ketika hari ini pembagian bantuan hanya menggunakan secarik kertas yang bertuliskan nama dan tempat asal dengan cara berkelompok. Setiap orang bisa saja menuliskan nama anggota keluarga atau kelompoknya tanpa dicek kebenarannya.

Akibatnya perubahan prosedur ini sebagian warga kebingungan dan terjadi saling rebutan. Ada warga yang mendapat bantuan dua kali. "Masa saya ditanya petugas kena bencana atau tidak," ujar Sarifah, warga Kahju dengan nada tinggi.

Bahkan seorang ibu dan anaknya kebingungan karena tidak tahu harus bagaimana mendapatkan bantuan. "Daripada ngantre saya minta-minta saja sedikit-sedikit ke orang," kata Nurjanah.


http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/01/01/brk,20050101-31,id.html


Posted by prasetyocm at 4:02 PM EST
Cerita dari aktivis JRS di Aceh

Dear friends,

I warn you that the following story is awful and sad, so please stop here
if you do not want to read on. I want to tell about what Ivo, JRS staff in
Aceh, told me on the phone, without changing the language to make the
story more positive. Once again, take care of yourself and stop reading if
this is too much for you.

I just called the office in Banda Aceh. Ivo answered. I was happy and
relieved to hear his voice, but at the same time sad to hear what he had
to say. Ivo himself was shaking while telling the story about what he has
experienced.

Corpses, corpses and more corpses. That is Banda Aceh now. Walking on foot
in the streets, its is all corpses. The river behind the office is full of
floating corpses. Yesterday they buried 40. Today more corpses appeared in
the river brought by the stream. There is a rotten smell everywhere.
Because people drowned, their stomachs are full, and today they started to
tear open. The Raya mosque is full of corpses.

The market in Banda Aceh is wiped to the ground. The stores are filled
with dead bodies. (The floods came in the morning so that stores were
full, and all died). In the jail in Kedah, all inmates died inside. The
Brimo Asrama is also destroyed. The hospital is destroyed, only the health
station in left. Many doctors are dead. There is no medicine in the
health station. Disaster.

Right now there are many traumatized people. People scream "water, water"
while running. But there is no water. We can see people eating quietly
next to dead bodies, that are rotten and smelly. Many people cry
hysterically. People come to the health station although they are not
sick. Children have lost their parents (one child of a doctor slept in the
JRS office one night because his parents are gone).

From the Panayung bridge there is not a single tree left. Everything is
gone. In Blang Padang there are corpses. In front of the Kuala Tripa
Hotel there are corpses.

Ivo could feel the earthquake that they while he was cleaning the house.
Nangtok (also staff of JRS Aceh) was asleep on the second floor, but came
down immediately. Together with Jun (staff JRS Aceh) they where all shaken
by the quake, and went outside on the street.

Someone from Meulaboh came to Banda Aceh today and said that our staff
Nyaksih is safe. Thank God!!!

People that lived close to the river and the sea could see water coming
already 5 minutes after the earthquake. That is why they could not save
themselves.

Everything is lacking now. Petrol is lacking. All markets are closed.
Medicine is all out. There is no food. The military only remove the dead
at night because during the day families of the missing are walking
between the dead to try to identify their own. They do not allow heavy
equipment to remove the corpses. Although the corpses are no longer in
shape. Everything is rotten. But that is to respect the emotions of the
people. Although this is one of the reasons why 4 days have passed, and
the dead are still there.

Ivo is also traumatized. Nangtok is still strong although he is also sick.
I asked them to come to Medan, to rest. There is nothing they can do when
they are stressed and sick. I assume that within a few days there will be
more JRS staff coming in that can replace them in Banda Aceh.

Pudji and Hans (JRS Medan staff now in Banda Aceh) went out today to
witness the horrible situation.

I am also very sad. My feelings are strong, especially remembering the
people in Aceh who have lost everything.

Andre Sugijopranoto SJ
JRS Asia Pacific, Bangkok, Thailand

Sumber: email
From: "Rudy Hermawan CM"
Subject: Ungkapan Prihatin
Date: Sat, 1 Jan 2005 10:54:17 +0700

Posted by prasetyocm at 12:34 AM EST
Alamat CRS
Topic: alamat penghubung

CRS (Catholic Relief Service)

To contribute to CRS, send donations to:
Catholic Relief Services
P.O. Box 17090
Baltimore, MD 21203-7090
Memo line: Tsunami Emergency - Indonesia
1-877-HELP-CRS (435-7277)
1-410-625-2220 Jeff Lambert

Posted by prasetyocm at 12:17 AM EST
Friday, 31 December 2004
Cerita Seorang Wartawan Ttg Pengungsi di Bandara Aceh
Topic: Pengungsi

BANDA ACEH--"Saya ingin nasi, saya ingin nasi. Tolong Pak, kasih saya nasi," teriak seorang ibu ketika pesawat Batavia dari Jakarta yang saya tumpangi mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Kamis (30/12) pukul 05.30 WIB. Ibu tersebut tidak sendirian, sebab ratusan orang lainnya juga berteriak-teriak kelaparan dan kehausan. Mereka menjulurkan tangan dari balik teralis jendela gedung bandara.

Ironisnya, pemandangan ini justru terjadi di bandara internasional, yang bahkan sekarang di salah satu sudutnya dipakai untuk Posko Peduli Aceh. Tumpukan kardus-kardus bantuan berisi makanan, minuman, pakaian, obat-obatan termasuk dari berbagai negara teronggok di sudut bandara itu, sementara ratusan pengungsi di sekelilingnya malah tidak merasakan bantuan tersebut.

Rombongan saya pun, yang terdiri atas delapan wartawan yang datang ke Banda Aceh atas undangan SBY Fans Club dalam rangka Aceh Peduli, menggerutu. "Gimana sih ini? Yang dekat posko bandara saja sulit makan, apalagi yang jauh.

Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/31/sh03.html


Posted by prasetyocm at 7:59 AM EST
Data Korban Sementara Hingga 30 Desember 2004
Topic: korban meninggal

Data Departemen Kesehatan hingga 30 Desember 2004 pukul 19.30 menyatakan jumlah korban yang meninggal di seluruh Provinsi NAD sebanyak 79.701 jiwa dan di Provinsi Sumatera Utara 239 jiwa.

Korban hilang sebanyak 1.237 di NAD dan 3 di Sumut.

Rincian Korban Meninggal:

Kab.Banda Aceh dan Aceh Jaya, 15.000 orang.
Krungmane, Kab. Bireuen 117,
Kabupaten Aceh Timur 224,
Lhokseumawe 157,
Bireuen 594,
Pidie 1359,
Aceh Utara 1.540,
Nagan Raya 500,
Aceh Jaya 5.000,
Simeulue 4,
Sabang 12.000,
Meulaboh 10.200,
Aceh Besar 14.000,
Pulau Aceh 4.000,
Aceh Selatan 6.000.

Sementara itu jumlah pengungsi mencapai angka 108.083 jiwa yang tersebar di:

Bireuen 41.783 jiwa,
Kota Langsa 2.680,
Aceh Utara 50.020,
Aceh Timur 13.600.

Anggota TNI yang hilang adalah di Pidie 1 orang, Aceh Utara (10), Aceh Timur (7), Aceh Jaya (139), Aceh Barat (356). TNI yang gugur enam orang di Aceh Besar dan Banda Aceh, di Pidie (3), Aceh Utara (6), Aceh Timur (24), Aceh Barat (8). Sedangkan TNI yang terluka berat 33 orang di Aceh Timur, demikian menurut sumber di Kodam Iskandar Muda.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0412/31/sh02.html


Posted by prasetyocm at 7:32 AM EST
Info dari Richard Ttg Penghubung di Gunung Sitoli, Nias
Topic: alamat penghubung
Frateran CMM Frateran CMM St. Andreas Jl. Karet 33 C Gunung Sitoli
22185 Pulau Nias - SumUt
Telp. : (0639) 21813
Bank: BRI Gunung Sitoli
Atas Nama: fr Dionisius Lamere CMM
Rekening #: 0176-01-005727-50-9


Saya sempat ngobrol sebentar dgn fr Dion dari frateran CMM. (Pertama
kali telp langsung masuk dan suaranya jelas sekali. Tapi sesudah itu
susah banget masuknya.)

G. Sitoli ini kira2 1 jam penerbangan dari Medan, atau semalaman naik
kapal dari Sibolga. Mereka sekarang sedang meng-evakuasi korban2 dari
4 kecamatan. Ada 2 kecamatan yg parah: Sirombu dan Mandrehe, yg mana
ada sekitar 10 desa yg hancur total. Letaknya sekitar 3 jam dari
tempat penampungan. Tenda2 banyak dibangun untuk menampung para
pengungsi untuk sementara. Banyak yg masih trauma dan belum bisa
kembali ke desa mereka.

Di G. Sitoli ada beberapa posko, salah satunya posko Katolik yg di
koordinir pastor wakil uskup (saya nggak sempat minta namanya).


Sumber: email
From: "Richard M" (PWKI Chicago)
Subject: Hasil penelponan frateran
Date: Fri, 31 Dec 2004 07:20:26 +0000


Posted by prasetyocm at 2:35 AM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:51 AM EST
Info dari Debbie Tentang Susteran Penghubung di Lhokseumawe dan Nias
Topic: alamat penghubung



1. Susteran SCMM Stella Matutina
Jl. Sukaramai Lorong Buana 13
Lhokseumawe 24314 Aceh Utara
Telp. : (0645) 42757
Contact Name: Sr. Elvira Ndururu
Bank: Lippo cabang Lhokseumawe
Nomor rekening: 752-10-21781-6
Susteran ini bekerja sama dengan 4 posko Katolik untuk membeli dan membagikan makanan kepada 5000 orang pengungsi. Sejauh ini mrk telah menerima Rp. 30 juta. Harga supermie sudah naik dari Rp. 37000 ke Rp. 40000 per kotaknya. Obat2an baru diterima dari Medan. Masih menunggu dokter. Beberapa hari yang lalu ada 2 dokter yang ingin datang. Tapi, karena ada isu2 perampokan terhadap transportasi dari Medan ke Lhokseumawe: dokter2 ini tidak jadi datang. Sekarang ada 3 orang perwakilan posko Katolik yang sedang menyelidiki isu2 ini.

2. Susteran SCMM Bintang Laut
Teluk dalam 22865, Nias Selatan, SumUt
Telp. : (0630) 21093
Contact Name: Sr. Benancia (?) SCMM
Bank: Cabang BRI Gunung Sitoli, Unit BRI Teluk Dalam
Nomor Rekening: 33-21-9093
Susteran dan pasturan ini menampung 1000 orang pengungsi, karena rumah mereka hancur semua. Mereka sama sekali belum menerima sumbangan, mungkin karena tidak ada korban jiwa. Jika kita ingin menyumbang ke sini, saya minta ada yang telpon Suster Benancia (?) lagi, karena saya mendapat kesulitan menulis nama beliau.

3. Susteran OSF Gunung Lampu
Kontak: Sr M Klara Duha OSF
Susteran OSF "Beata Angela "
Jl Yos Sudarso Komp Laverna
Telp : 0639 - 21368
HP : 0815 332 79519
Kotak Pos 1, Gunungsitoli 22812
Nias - Sumut - Indonesia
Bank: BNI Cabang Gunung Sitoli
Nomor Rekening: 032.000291203.901
Susteran ini berada 4 jam jauhnya dari desa2 yang terkena bencana yang parah (Pasar Sirombu, Cisaraheli (?) ). Suster Klara baru kembali dari Pasar Sirombu membagikan makanan (termasuk beras) kepada 200 orang. Tetapi para pengungsi tersebut mengalami kesulitan untuk memasak nasi, karena mereka tidak punya kompor maupun panci. Jadi, suster akan membeli alat2 masak untuk mereka. Harga beras di Gunung Sitoli telah naik dari Rp. 150000/karung menjadi Rp. 180000/karung. Setelah tahun baru, suster akan pergi ke Medan untuk mentransfer uang dari BCA account dia ke BNI. Suster masih akan menerima sumbangan di account BCA maupun BNI. Tetapi saya kira akan lebih mudah bagi suster jika kita transfer uang ke BNI, karena ada cabang BNI di Gunung Sitoli, sedangkan BCA tidak mempunyai cabang di Gunung Sitoli.
Pada tanggal 7 dan 8 Januari, para suster Gunung Lampu akan pergi ke Cisaraheli (?) untuk membagikan makanan, alat masa, sarung dan sebagainya. Untuk ekspedisi pengantaran barang2 ini, para suster membayar (at least):
- 3 supir masing2 Rp. 300000
- biaya peminjaman mobil: Rp. 700000 ke atas
- orang-orang untuk mengangkat barang2 berat seperti karung beras etc.
- orang-orang untuk mendorong mobil ketika mobil selip di lumpur
Mengenai orang2 di Pulau Telo yang kemungkinan akan tenggelam: Suster Klara dengar mereka sedang diungsikan ke Teluk Dalam.
Jadi sepertinya para pengungsi di Teluk Dalam akan melebihi 1000 orang, dan mereka belum mendapatkan bantuan apapun.
Catatan tambahan: di Gunung Sitoli dan Pasar Sirombu, ada masing2 at least 1 posko Katolik. Di Pasar Sirombu ada 4 dokter.

Sumber: email
From: "Debbie Febriany" (Peduli Bangsa PWKI Chicago)
Subject: Hasil penelponan susteran2
Date: Thu, 30 Dec 2004 23:50:16 -0600

Posted by prasetyocm at 1:33 AM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:51 AM EST
Thursday, 30 December 2004
Info dari Rm.Astanto ttg Crisis Center KWI dan JRS
Topic: alamat penghubung
Saya mau memberi informasi sedikit. Saya mendengar dari teman di Sinar Harapan bahwa Crisis Center KWI ditangani oleh Rm. ISmartono dan Rm. Benny Susetyo Pr. Romo Ismartono sudah sejak dahulu bekerja di KWI dan menaruh perhatian yang begitu besar pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air. Di kantornya ada peta Indonesia dengan tanda-tanda tertentu pada daerah-daerah konflik. Ia mempunyai relasi yang begitu luas dan mempunyai akses tidak hanya ke keuskupan-keuskupan atau komisi-komisi keuskupan tetapi juga lembaga-lembaga sukarelawan-sukarelawati. Dia memiliki concern yang begitu besar untuk orang-orang yang selalu menjadi korban. Ia tidak segan-segan mengusahakan fasilitas agar para relawan dapat bekerja dengan baik.
Rm. Benny Sustyo melejit karena responsenya yang berapi-api terhadap peristiwa Situbondo (berpa puluh Gereja dibakar), lalu ia banyak mengadakan dialog, dan sekarang ini dia duduk di salah satu sekretariat komisi kwi (saya lupa komisinya). Dia beberapa kali menulis di Suara Pembaruan.com.
Saya tidak minta ijin Rm. Ismartono dulu, tetapi yang mau menghubungi dia ini alamat email dan no. HP-nya; ismartono@provindo.org (081-697-8828), sedang Rm. Benny: bennya@indo.net.id (081-714-0021).

Untuk JRS saya kira sudah beberapa kali dilansir baik lewat Rm. Ruky maupun Rm. Baskara. Teman bilang bahwa Rm. Andre turun sendiri ke Medan. Dia sekarang kalau tidak salah Ketua JRS untuk Regio Asia Tenggara. Saya mengenal dia dan cara kerja dia waktu menangani pengungsi Timor TImur di KUpang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sibuknya dia pada waktu itu, tetapi semua dikerjakan dengan baik. Saya kira JRS sudah sejak sekian tahun yang lalu turun di sana, sehingga sekarang ini di sana sudah ada sukarelawan-sukarelawati. Saya mendengar beberapa orang dari tempat lain seperti Philipus yang terakhir bekerja di Ambon (?) akan dikerahkan ke sana.

Saya yakin beberapa email sudah memuat alamat kontak mereka. Tambahan alamat ini mungkin bisa diakses untuk mendapatkan berita langsung dari sana.

JRS MEdan Jl. Sei Baharok 16/93 MEDAN 20154, telepon 061-415-2224.

JRS Banda Aceh: Jl. Elang Larong Merpati 43, Ateuk Pahlawan, Lingkungan Teladan, Baiturahman, Banda Aceh, dengan telepon 0651-32667. Alamat email Rm. Andre sendiri adalah andre@provindo.org.

Semoga dapat menambah informasi dan bahan pencerahan.

rm. astanto

sumber: email
From: Revastanto@aol.com
To: KETUA_KKI@yahoogroups.com
Subject: [KETUA_KKI] Lanjutan
Date: Thu, 30 Dec 2004 16:32:00 EST


Posted by prasetyocm at 7:07 PM EST
Updated: Friday, 31 December 2004 8:52 AM EST

Newer | Latest | Older